Minggu, 29 April 2012
Lempar lembing termasuk salah satu nomor lempar dalam cabang olahraga
atletik, prestasi yang diukur adalah hasil lemparan sejauh mungkin. Ada
beberapa teknik dasar yang harus dikuasai oleh atlet lempar lembing
yaitu : cara
memegang lembing, cara membawa lembing, lempar
lembing tanpa awalan, dan lempar lembing dengan awalan. Lembing yang
digunakan terbuat dari logam untuk Putra beratnya 800 gram dengan
panjang 2,70 m, sedangkan Putri beratnya 600 gram dengan panjang 2,30 m.
Teknik dalam lempar lembing. yang pertama, yaitu:
Cara Memegang
1. Cara Finlandia
Pertama lembing diletakkan pada telapak tangan dengan ujung atau mata
lembing serong hamper menuju arah badan. Kemudian jari tengah memegang
tepian atau pangkal ujung dari tali bagian belakang (dilingkarkan,
dibantu dengan ibu jari ndiletakkan pada tepi belakang dari pegangan dan
pada badan lembing. Jari telunjuk harus lemas ke belakang membantu
menahan badan lembing. Sedangkan jari-jari yang lainnya turut memegang
lilitan pegangan di atasnya dalam keadaan lemas. Dengan cara Finlandia
ini, jari tengah dan ibu jari yang memegang peranan penting untuk
mendorong tali pegangan pada saat melempar (Syarifuddin, 1992).
2. Cara Amerika
Pertama lembing diletakkan pada telapak tangan, dengan ujung atau mata
lembing serong hamper menuju kea rah badan. Kemudian jari telunjuk
memegang tepian atau pangkal dari ujung tali bagian belakang lembing,
dibantu dengan ibu jari diletakkan pada tepi belakang dari pegangan dan
pada badan lembing serta dalam keadaan lurus. Sedangkan ketiga jari
lainya berimpit dan renggang dengan jari telunjuk turut membantu dan
menutupi lilitan tali lembing. Jadi dengan pegangan cara Amerika ini
jari telunjuk dan ibu jari memegang peranan mendorong tali pegangan
lembing pada saat melempar (Syarifuddin, 1992).
3. cara menjepit
caranya hanya menjepitkan lembing diantara dua jari tengah dan jari telunjuk, sedangkan jari jari lainnya memmegang biasa.
Peraturan lomba lempar lembing
a. Lembing terdiri atas 3 bagian yaitu mata lembing, badan lembing dan tali pegangan lembing
Panjang lembing putra : 2,6 m – 2,7 m sedangkan untuk putri : 2,2 m –
2,3 m. berat lembing putra : 800 gram sedangkan untuk putrid : 600 gram
b. Lembing harus dipegang pada tempat pegangan
c. Lemparan sah bila lembing menancap atau menggores ke tanah
d. Lemparan tidak sah bila sewaktu melempar menyentuh tanah di depan lengkung lemparan
Cara membawa lembing
Cara mengambil awalan pada lempar lembing sangat erat
kaitannya dengan cara membawa lembing. Oleh karena itu perlu juga
diketahui oleh para atlet lempar lembing
1. Membawa lembing diatas pundak
Lembing dipegang di atas pundak di samping kepala dengan mata lembing
serong ke atas, siku tangan dilipat atau ditekuk menuju depan. Cara ini
digunakan oleh para pelempar yang menggunakan awalan gaya jangkit
(hop-step) pada waktu akan melempar.
2. Membawa lembing Di bawah
Membawa lembing di bawah adalah dengan lengan kanan lurus ke bawah, mata
lembing menuju serong ke atas dan ekornya menuju serong ke bawah hamper
dekat dengan tanah.
3. Membawa lembing di depan dada
Mata lembing menuju serong ke bawah sedangkan ekornya menuju serong ke atas melewati pundak sebelah kanan.
Awalan
Dalam lempar lembing ada dua macam awalan yang sering
digunakan, yaitu : awalan silang (cross-step) dan awalan jangkit
(hop-step). Lempar lembing yang mempergunakan awalan silang (sross-step)
lebih dikenal dengan lempar lembing gaya silang, sedangkan lempar
lembing yang mempergunakan awalan jingkat (hop-step) lebih dikenal
dengan lempar lembing gaya jingkat (Adisasmita, 1986).
Gerakan Melempar
Saat kaki kiri mendarat, kaki kanan ditekuk hingga badan
benar-benar jauh condong ke belakang dan badan sebagian besar pada kaki
kanan. Pada saat ini lengan yang membawa lembing sudah dalam sikap lurus
serong ke bawah, mata lembing dan pandangan terarah kesudut lemparan
dan tangan kiri tetap rileks. Saat inilah terjadi sikap melempar yang
sebenarnya. Setelah lembing ditarik melaui pundak/bahu mendekat telinga,
seluruh badan ditinggikan dan dengan secepat-cepatnya melecutkan
lembing. Bersamaan dengan itu lepasnya lembing dengan hentakan
pergelangan tangan sebagai sumber kekeuatan terakhir (Adisasmita, 1986)
Sikap Badan Setelah Melempar
Dengan lepasnya lembing dari pergelangan tangan secara otomatis
keseimbangan atau yang lebih dikenal dengan titik berat badan akan
menjadi labil dan hilang. Hal ini disebabkan kekuatan yang yang
dikeluarkan untuk melempar dimulai dari kaki sampai kepergelangan tangan
yang diawali kecepatan lari . sehingga secara ototomatis kaki yang
menjadi tumpuan untuk titik berat badan tidak bias menahan badan yang
terdorong ke depan untuk itu, agar keseimbangan dapat terjaga dan
dikembalikan secara baik, maka pada saat tubuh condong kedepan, tangan
yang melempar lembing turun dari hasil pecutan yang dilakukan.
Persyaratan Suatu Lemparan Yang Syah
- Lembing harus di pegang pada bagian pegangannya, dan harus di lempar lewat atas
bahu atau bagian teratas dari lengan si pelempar dan harus tidak
dilempar secara membandul.Gaya non orthodox tidaklah di izinkan untuk
dipakai.
- Lemparan itu tidak syah apabila mata lembing tidak menggores tanah sebelum bagian lembing lainnya.
- Pelempar pada waktu membuat awalan lempar tidak boleh memotong salah satu garis atau jalur paralel.
- Lemparan tidak syah bila si pelempar menyentuh dengan bagian tubuhnya
atau anggota badan garis lempar, atau garis perpanjangan (garis lempar)
yang siku-siku terhadap garis paralel, atau menyentuh tanah didepan
garis lempar dan garis-garis itu semua.
- Sesudah membuat gerakan awalan lempar sampai lembingnya dilepaskan dan
mengudara, tidak sekali-kali pelempar memutar tubuhnya penuh sehingga
punggungnya membelakangi sektor lemparan.
- Pelempar tidak boleh meninggalkan jalur lari awalan sebelum lembing
yang dilemparkan jatuh ke tanah. Dari sikap berdiri meninggalkan jalur
lari awalan dari belakang lengkung garis lempar dan garis perpanjangan.
Peralatan lembing
- Konstruksi : Lembing terdiri dari 3 bagian : (1) mata lembing (2) badan lembing dan (3) tali pegangan
- Badan lembing di buat dari metal dan pada ujung depan terpasang kokoh sebuah mata lembing yang runcing
- Tali pegangan (melilit pada badan lembing) berada dititik pusat
gravitasi dan tidak melibihi garis tengah badan lembing dari 8 mm.
Lilitan tali pegangan lembing harus sama tebal dan bergerigi, tanpa
sabuk atau benjolan.
- Panjang lembing untuk putra adalah 2,6 – 2,7 m dan putri adalah 2,2 – 2,3 m. Berat untuk putra 800 gr dan putri 600 gr.
Jalur Lari Awalan
- Panjang jalur awalan lempar harus tidak lebih dari 36,5 m dan tak
kurang dari 30 m dan harus di batasi dengan dua garis paralel selebar 5
cm yang saling terpisah sejauh 4 m.
- Kemiringan kesamping dari jalur lari awalan max 1 : 1.000.
Garis Lengkung Lemparan
- Lemparan harus dilakukan dari belakang garis lengkung lempar atau
sebuah busur dengan jari-jari 8 cm. Garis lempar ini terdiri dari garis
batas lempar dicat putih selebar 7 cm, atau terbuat dari kayu atau metal
dan dipasang rata dengan tanah. Garis lempar ini di perpanjang ke arah
kanan dan kiri 75 cm di buat siku-siku atau tegak lurus dengan garis
paralel 4 m. Garis perpanjangan inipun dicat putih, lebar 7 cm dan
panjangnya 0,75 m.
sektor Lemparan
- Semua
lemparan (lembing) yang di anggap syah harus jatuh di dalam sektor
lemparan, suatu daerah yang dibatasi oleh garis 5 cm di sebelah kanan
dan kiri garis lempar. Garis 5 cm ini di buat di tanah dari titik A
yaitu titik dari busur atau garis lempar, garis itu ditarik melalui
titik Bdan C pada titik mana busur atau garis lempar itu berpotongan
dengan garis 5cm untuk membentuk sektor lemparan. Sektor lemparan ini
boleh atau dapat di beri tanda jarak : 30 cm, 50 cm, 70 cm, d
Label: Pendidikan Jasmani XII
0 komentar:
Posting Komentar