Minggu, 29 April 2012
PERKEMBANGAN POLITIK DAN EKONOMI PADA MASA REFORMASI
Diposting oleh Nhiirmawatyy''amoora ABW di 02.36
Reformasi merupakan suatu perubahan
tatanan perikehidupan lama dengan tatanan perikehidupan yang baru dan
secara hukum menuju ke arah perbaikan. Gerakan reformasi, pada tahun
1998 merupakan suatu gerakan untuk mengadakan pembaharuan dan
perubahan, terutama perbaikan dalam bidang politik, sosial, ekonomi,
dan hukum.
Buah perjuangan dari reformasi
itu tidak dapat dipetik dalam waktu yang singkat, namun membutuhkan
proses dan waktu. Masalah yang sangat mendesak, adalah upaya untuk
mengatasi kesulitan masyarakat banyak tentang masalah kebutuhan pokok
(sembako) dengan harga yang terjangkau oleh rakyat.
Sementara itu, melihat situasi
politik dan kondisi ekonomi Indonesia yang semakin tidak terkendali,
rakyat menjadi semakin kritis menyatakan pemerintah Orde Baru tidak
berhasil menciptakan kehidupan masyarakat yang makmur, adil, dan
sejahtera. Oleh karena itu, munculnya gerakan reformasi bertujuan untuk
memperbaharui tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
Beberapa agenda reformasi yang disuarakan para mahasiswa anatara lain sebagai berikut :
- Adili Soeharto dan kroni-kroninya.
- Amandemen UUD 1945
- Penghapusan Dwi Fungsi ABRI
- Otonomi daerah yang seluas-luasnya
- Supremasi hukum
- Pemerintahan yang berisi dari KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme).
Pada awal bulan Maret 1998 melalui
Sidang Umum MPR, Soeharto terpilih kembali menjadi Presiden Republik
Indonesia, serta melaksanakan pelantikan Kabinet Pembangunan VII. Namun
pada saat itu semakin tidak kunjung membaik. Perekonomian mengalami
kemerosotan dan masalah sosial semakin menumpuk. Kondisi dan siutasi
seperti ini mengundang keprihatinan rakyat.
Mamasuki bulan Mei 1998, para
mahasiswa dari berbagai daerah mulai bergerak menggelar demostrasi dan
aksi keprihatinan yang menuntut turunya Soeharto dari kursi
kepresidenannya.
Pada tanggal 12 Mei 1998 dalam
aksi unjuk rasa mahasiswa Universitas Trisakti, terjadi bentrokan
dengan aparat keamanan yang menyebabkan tertembaknya empat mahasiswa
hingga tewas.
Pada tanggal 19 Mei 1998 puluhan
ribu mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Jakarta dan
sekitarnya berhasil menduduki Gedung DPR/MPR. Pada tanggal itu pula di
Yogyakarta terjadi peristiwa bersejarah. Kurang lebih sejuta umat
manusia berkumpul di alun-alun utara kraton Yogyakarta untuk
mndengarkan maklumat dari Sri Sultan Hamengku Bowono X dan Sri Paku
Alam VII. Inti isi dari maklumat itu adalah menganjurkan kepada seluruh
masyarakat untuk menggalang persatuan dan kesatuan bangsa.
Pada tanggal 20 Mei 1998,
Presiden Soeharto mengundang tokoh-tokoh bangsa Indonesia untuk
dimintai pertimbangannya membentuk Dewan Reformasi yang akan diketuai
oleh Presiden Soeharto, namun mengalami kegagalan.
Pada tanggal 21 Mei 1998, pukul
10.00 WIB bertempat di Istana Negara, Presiden Soeharti meletakkan
jabatannya sebagai presiden di hadapan ketua dan beberapa anggota dari
Mahkamah Agung. Presiden menunjuk Wakil Presiden B.J. Habibie untuk
menggantikannya menjadi presiden, serta pelantikannya dilakukan
didepan Ketua Mahkamah Agung dan para anggotanya. Maka sejak saat
itu, Presiden Republik Indonesia dijabat oleh B.J. Habibie sebagai
presiden yang ke-3.
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar